Rumah
yang bila dinilai dengan nilai pasar berharga sekitar USD 175 ribu
atau Rp 2,4 Miliar ini akhirnya diturunkan menjadi hanya USD 109 ribu
atau Rp 1,5 Miliar agar bisa segera laku. Tapi potongan harga itu pun
tak membuahkan hasil sama sekali karena tak ada satupun orang yang
berminat membeli walau harganya jauh dibawah harga pasaran.
Bayangkan
saja rumah yang sebenarnya lumayan mewah tersebut tak bakal ada yang
berani menghuni karena didalamnya hidup ribuan ular yang berbahaya.
Pastinya hanya pawang atau pencinta binatang melata itu saja yang akan
berani membelinya. Awal mulanya pemiliknyapun akhirnya tak tahan
menghuni rumah tersebut hingga akhirnya dibiarkan jatuh ke tangan Bank
sebagai aset jamin sitaan. Adapun yang mengambil alih lelang sitaan
tersebut adalah Asosiasi broker Todd Davis dari Realty Quest kembali
berusaha menaklukkan tugas untuk menjual kembali rumah itu yang disita
oleh Chase Bank.
Lantas bagaimana ini bisa terjadi. Seperti dikutip ruanghati.com dari Mail Online
mengungkapkan Joe Collins, direktur Pusat Herpetologi Amerika Utara,
Kansas, mengatakan bahwa kemungkinan besar rumah itu dibangun di atas
sarang ular. “Ular memiliki kesetiaan yang tinggi dengan sarangnya,”
ujar Collings. Apalagi, ular memiliki sifat yang tidak tahan dingin.
Wah ketiban apes nih bank penyitanya. Apa ada diantara pembaca yang
tertarik tidur dan tinggal dengan ribuan ular?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar