Di
dunia ini mungkin ada wanita yang tidak suka laki-laki. Tapi, biarlah
itu ada. Bahasan kali ini hanya untuk wanita. Seperti wanita, laki-laki
memiliki karakter khas. Ada yang umum, ada yang khusus. Nah, menurut
survey ngawur yang pernah dilakukan. 13 Poin lelaki yang umumnya
disukai wanita adalah :
1. Pandai merayu.
Kenapa?
Mungkin karena wanita yang dirayu merasakan bagaimana enaknya
melambung tinggi menyentuh langit ketika dirayu. Terus melambung adalah
kenikmatan tersendiri. Apalagi melambungnya gratis ga perlu naik
pesawat yang ongkosnya bisa. Mahal!! Kalau naik pesawat sudah bisa
gratis, percayalah sejak itu wanita tidak akan pernah suka dirayu!! Lha
wong melambung karna dirayu itu kan hanya imajinasi….. Nah, mautnya
rayuan ini jualah yang bisa mengcover wajah lelaki yang, maaf banget,
gak ganteng-ganteng amat.
2. Flamboyan.
Lelaki
fambloyan adalah lelaki dengan penampilan yang yah…… boleh dikata
dandy. Ngegaya banget. Memang sih, flamboyan saja tidak cukup untuk
menaklukan wanita. Tapi kebiasaan membuktikan, penampilan adalah pintu
pertama agar bisa diterima, yah minimal untuk kenalan atau ngobrol. Coba
perhatikan ketika seorang lelaki dengan gaya flamboyan lewat pasti deh
mata para wanita bergerak senada seirama dengan alunan gerak sang
lelaki tersebut.
3. Romantis.
Romantis
nih deket-deket dengan merayu. Hanya saja kalau romantis lebih umum.
Merayu adalah aplikasi dari romantis. Lelaki yang romantis, jelas
disukai wanita. Bahkan wanita yang awalnya gak suka dengan lelaki
tertentu, kalau sudah kesentuh romantisme sang lelaki tersebut. Waaah…
bisa puyeng tujuh keliling. Poin romantis ini disukai, baik nenek-nenek
maupun gadis-gadis. Seandainya ada pilihan antara kue bolu terenak di
dunia dan romantisme. Jelas romantisme adalah pilihan pertama buat para
wanita dari pada kue bolu ( Ya iyalah, kue bolu kan bisa bikin
sendiri?)
4. Bermata sayu.
Sampai
sekarang, sulit menemukan jawaban kenapa kebanyakan wanita menyukai
lelaki berwajah kantuk. Cermati saja si Nicholas Cage. Berapa banyak
wanita yang tergila-gila karna matanya. Lelaki bermata sayu ini disukai
mungkin karna tatapannya yang terkesan sabar dan lembut plus tentu ada
unsur romantisnya. Yah, lagi-lagi romantisme….(apalagi?)
5. Ringan tangan. Suka menolong.
Tentu
maksudnya yang baik ya. Mana ada wanita yang suka digabok? Ringan
tangan adalah suka membantu. Nggak pelit ngasih pertolongan terutama
kepada orang-orang yang memang membutuhkan seperti wanita, orang lanjut
usia, dan lain-lain. Sikap suka menolong ini akan lebih disukai saat
terjadi secara spontan. Tidak terkesan dibuat-buat. Kenapa lelaki
seperti ini disukai wanita? Karna diharapkan kalau jadi suami lebih
banyak menolong atau meringankan tanggungjawab istri dari pada menjadi
mandor dirumah sendiri.
6. Sopan.
Siapa
sih yang nggak suka dengan pria sopan? Wajah jelek sekalipun kalau
sikapnya sopan kepada siapa saja, pasti banyak yang suka. Lagi-lagi
tipe yang seperti ini disukai wanita karena diharapkan akan menjadi
pendamping hidup yang memperlakukan istri secara baik dan lembut.
Logikanya, kalau sama oranglain sopan, masak sama istri sendiri bisa
kurang aja? hehehehe…… tapi kenyataan sering berkata lain ya? sama
orang lain sopannya bukan main (jaim) sama istri sendiri, siapa peduli?
ini sih contoh jelek ya…
Bersambung dulu ya.... ohya, ada baiknya baca ini dulu...
13 Sifat Pria yang Tidak Disukai Wanita
Para
istri atau kaum wanita adalah manusia yang juga mempunyai hak tidak
suka kepada laki-laki karena beberapa sifa-sifatnya. Karena itu kaum
lelaki tidak boleh egois, dan merasa benar. Melainkan juga harus
memperhatikan dirinya, sehingga ia benar-benar bisa tampil sebagai
seorang yang baik. Baik di mata Allah, pun baik di mata manusia,
lebih-lebih baik di mata istri. Ingat bahwa istri adalah sahabat
terdekat, tidak saja di dunia melainkan sampai di surga. Karena itulah
perhatikan sifat-sifat berikut yang secara umum sangat tidak disukai
oleh para istri atau kaum wanita. Semoga bermanfaat.
1. Tidak Punya Visi
Setiap
kaum wanita merindukan suami yang mempunyai visi hidup yang jelas.
Bahwa hidup ini diciptakan bukan semata untuk hidup. Melainkan ada
tujuan mulia. Dalam pembukaan surah An Nisa’:1 Allah swt. Berfirman:
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah
menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan
isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki
dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan
(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan
(peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga
dan mengawasi kamu”
Dalam
ayat ini Allah dengan tegas menjelaskan bahwa tujuan hidup berumah
tangga adalah untuk bertakwa kepada Allah. Takwa dalam arti bersungguh
mentaati-Nya. Apa yang Allah haramkan benar-benar dijauhi. Dan apa yang
Allah perintahkan benar ditaati.
Namun
yang banyak terjadi kini, adalah bahwa banyak kaum lelaki atau para
suami yang menutup-nutupi kemaksiatan. Istri tidak dianggap penting.
Dosa demi dosa diperbuat di luar rumah dengan tanpa merasa takut kepada
Allah. Ingat bahwa setiap dosa pasti ada kompensasinya. Jika tidak di
dunia pasti di akhirat. Sungguh tidak sedikit rumah tangga yang hancur
karena keberanian para suami berbuat dosa. Padahal dalam masalah
pernikahan Nabi saw. bersabda: “Pernikahan adalah separuh agama, maka
bertakwalah pada separuh yang tersisa.”
2. Kasar
Dalam
sebuah riwayat dikatakan bahwa wanita diciptakan dari tulang rusuk
yang bengkok. Ini menunjukkan bahwa tabiat wanita tidak sama dengan
tabiat laki-laki. Karena itu Nabi saw. menjelaskan bahwa kalau wanita
dipaksa untuk menjadi seperti laki-laki tulung rusuk itu akan patah.
Dan patahnya berarti talaknya. Dari sini nampak bahwa kaum wanita
mempunyai sifat ingin selalui dilindungi. Bukan diperlakukan secara
kasar. Karena itu Allah memerintahkan para suami secara khusus agar
menyikapi para istri dengan lemah lembut: Wa’aasyiruuhunna bil ma’
ruuf
(Dan sikapilah para istri itu dengan perlakuan yang baik) An Nisa: 19.
Perhatikan ayat ini menggambarkan bahwa sikap seorang suami yang baik
bukan yang bersikap kasar, melainkan yang lembut dan melindungi istri.
Banyak
para suami yang menganggap istri sebagai sapi perahan. Ia dibantai dan
disakiti seenaknya. Tanpa sedikitpun kenal belas kasihan.
Mentang-mentang badannya lebih kuat lalu memukul istri seenaknya. Ingat
bahwa istri juga manusia. Ciptaan Allah. Kepada binatang saja kita
harus belas kasihan, apalagi kepada manusia. Nabi pernah menggambarkan
seseorang yang masuk neraka karena menyikas seekor kucing, apa lagi
menyiksa seorang manusia yang merdeka.
3. Sombong
Sombong
adalah sifat setan. Allah melaknat Iblis adalah karena kesombongannya.
Abaa wastakbara wakaana minal kaafiriin (Al Baqarah:34). Tidak ada
seorang mahlukpun yang berhak sombong, karena kesombongan hanyalah hak
priogatif Allah. Allah berfirman dalam hadits Qurdsi: “Kesombongan
adalah selendangku, siapa yang menandingi aku, akan aku masukkan
neraka.”
Wanita
adalah mahluk yang lembut. Kesombongan sangat bertentangan dengan
kelembutan wanita. Karena itu para istri yang baik tidak suka mempunyai
suami sombong.
Sayangnya
dalam keseharian sering terjadi banyak suami merasa bisa segalanya.
Sehingga ia tidak mau menganggap dan tidak mau mengingat jasa istri
sama sekali. Bahkan ia tidak mau mendengarkan ucapan sang istri. Ingat
bahwa sang anak lahir karena jasa kesebaran para istri. Sabar dalam
mengandung selama sembilan bulan dan sabar dalam menyusui selama dua
tahun. Sungguh banyak para istri yang menderita karena prilaku sombong
seorang suami.
4. Tertutup
Nabi
saw. adalah contoh suami yang baik. Tidak ada dari sikap-sikapnya yang
tidak diketahui istrinya. Nabi sangat terbuka kepada istri-istrinya.
Bila hendak bepergian dengan salah seorang istrinya, nabi melakukan
undian, agar tidak menimbulkan kecemburuan dari yang lain. Bila nabi
ingin mendatangi salah seorang istrinya, ia izin terlebih dahulu kepada
yang lain. Perhatikan betapa nabi sangat terbuka dalam menyikapi para
istri. Tidak seorangpun dari mereka yang merasa didzalimi. Tidak ada
seorang dari para istri yang merasa dikesampingkan.
Kini
banyak kejadian para suami menutup-nutupi perbuatannya di luar rumah.
Ia tidak mau berterus terang kepada istrinya. Bila ditanya selalu
jawabannya ngambang. Entah ada rapat, atau pertemuan bisnis dan lain
sebagainya. Padahal tidak demikian kejadiannya. Atau ia tidak mau
berterus terang mengenai penghasilannya, atau tidak mau menjelaskan
untuk apa saja pengeluaran uangnya. Sikap semacam ini sungguh sangat
tidak disukai kaum wanita. Banyak para istri yang tersiksa karena sikap
suami yang begitu tertutup ini.
5. Plinplan
Setiap
wanita sangat mendambakan seorang suami yang mempunyai pendirian.
Bukan suami yang plinplan. Tetapi bukan diktator. Tegas dalam arti
punya sikap dan alasan yang jelas dalam mengambil keputusan. Tetapi di
saat yang sama ia bermusyawarah, lalu menentukan tindakan yang harus
dilakukan dengan penuh keyakinan. Inilah salah satu makna qawwam dalam
firman Allah: arrijaalu qawwamuun alan nisaa’ (An Nisa’ :34).
6. Pembohong
Banyak
kejadian para istri tersiksa karena sang suami suka berbohong. Tidak
mau jujur atas perbuatannya. Ingat sepandai-pandai tupai melompat pasti
akan jatuh ke tanah. Kebohongan adalah sikap yang paling Allah benci.
Bahkan Nabi menganggap kebohongan adalah sikap orang-orang yang tidak
beriman. Dalam sebuah hadits Nabi pernah ditanya: hal yakdzibul mukmin
(apakah ada seorang mukmin berdusta?) Nabi menjawab: Laa (tidak). Ini
menunjukkan bahwa berbuat bohong adalah sikap yang bertentangan dengan
iman itu sendiri.
Sungguh
tidak sedikit rumah tangga yang bubar karena kebohongan para suami.
Ingat bahwa para istri tidak hanya butuh uang dan kemewahan dunia.
Melainkan lenbih dari itu ia ingin dihargai. Kebohongan telah
menghancurkan harga diri seorang istri. Karena banyak para istri yang
siap dicerai karena tidak sanggup hidup dengan para sumai pembohong.
7. Cengeng
Para
istri ingin suami yang tegar, bukan suami yang cengeng. Benar Abu
Bakar Ash Shiddiq adalah contoh suami yang selalu menangis. Tetapi ia
menangis bukan karena cengeng melainkan karena sentuhan ayat-ayat Al
Qur’ an. Namun dalam sikap keseharian Abu Bakar jauh dari sikap cengeng.
Abu Bakar sangat tegar dan penuh keberanian. Lihat sikapnya ketika
menghadapi para pembangkang (murtaddin), Abu Bakar sangat tegar dan
tidak sedikitpun gentar.
Suami
yang cenging cendrung nampak di depan istri serba tidak meyakinkan.
Para istri suka suami yang selalu gagah tetapi tidak sombong. Gagah
dalam arti penuh semangat dan tidak kenal lelah. Lebih dari itu tabah
dalam menghadapi berbagai cobaan hidup.
8. Pengecut
Dalam sebuah doa, Nabi saw. minta perlindungan dari sikap pengecut (a’
uudzubika
minal jubn), mengapa? Sebab sikap pengecut banyak menghalangi
sumber-sumber kebaikan. Banyak para istri yang tertahan keinginannya
karena sikap pengecut suaminya. Banyak para istri yang tersiksa karena
suaminya tidak berani menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Nabi
saw. terkenal pemberani. Setiap ada pertempuran Nabi selalu dibarisan
paling depan. Katika terdengar suara yang menakutkan di kota Madinah,
Nabi saw. adalah yang pertama kaluar dan mendatangi suara tersebut.
Para
istri sangat tidak suka suami pengecut. Mereka suka pada suami yang
pemberani. Sebab tantangan hidup sangat menuntut keberanian. Tetapi
bukan nekad, melainkan berani dengan penuh pertimbangan yang matang.
9. Pemalas
Di
antara doa Nabi saw. adalah minta perlindingan kepada Allah dari sikap
malas: allahumma inni a’uudzubika minal ‘ ajizi wal kasal , kata kasal
artinya malas. Malas telah membuat seseorang tidak produktif. Banyak
sumber-sumber rejeki yang tertutup karena kemalasan seorang suami.
Malas sering kali membuat rumah tangga menjadi sempit dan terjepit.
Para istri sangat tidak suka kepada seorang suami pemalas. Sebab
keberadaanya di rumah bukan memecahkan masalah melainkan menambah
permasalah. Seringkali sebuah rumah tangga diwarnai kericuhan karena
malasnya seorang suami.
10. Cuek Pada Anak
Mendidik
anak tidak saja tanggung jawab seorang istri melainkan lebih dari itu
tanggung jawab seorang suami. Perhatikan surat Luqman, di sana kita
menemukan pesan seorang ayah bernama Luqman, kepada anaknya. Ini
menunjukkan bahwa seorang ayah harus menentukan kompas jalan hidup sang
anak. Nabi saw. Adalah contoh seorang ayah sejati. Perhatiannya kepada
sang cucu Hasan Husain adalah contoh nyata, betapa beliau sangat sayang
kepada anaknya. Bahkan pernah berlama-lama dalam sujudnya, karena sang
cucu sedang bermain-main di atas punggungnya.
Kini
banyak kita saksikan seorang ayah sangat cuek pada anak. Ia
beranggapan bahwa mengurus anak adalah pekerjaan istri. Sikap seperti
inilah yang sangat tidak disukai para wanita.
11. Menang Sendiri
Setiap
manusia mempunyai perasaan ingin dihargai pendapatnya. Begitu juga
seorang istri. Banyak para istri tersiksa karena sikap suami yang
selalu merasa benar sendiri. Karena itu Umar bin Khaththab lebih
bersikap diam ketika sang istri berbicara. Ini adalah contoh yang patut
ditiru. Umar beranggapan bahwa adalah hak istri mengungkapkan
uneg-unegnya sang suami. Sebab hanya kepada suamilah ia menemukan tempat
mencurahkan isi hatinya. Karena itu seorang suami hendaklah selalu
lapang dadanya. Tidak ada artinya merasa menang di depan istri. Karena
itu sebaik-baik sikap adalah mengalah dan bersikap perhatian dengan
penuh kebapakan. Sebab ketika sang istri ngomel ia sangat membutuhkan
sikap kebapakan seorang suami. Ada pepetah mengatakan: jadilah air
ketika salah satunya menjadi api.
12. Jarang Komunikasi
Banyak
para istri merasa kesepian ketika sang suami pergi atau di luar rumah.
Sebaik-baik suami adalah yang selalu mengontak sang istri. Entah denga
cara mengirim sms atau menelponnya. Ingat bahwa banyak masalah kecil
menjadi besar hanya karena miskomunikasi. Karena itu sering berkomukasi
adalah sangat menentukan dalam kebahagiaan rumah tangga.
Banyak
para istri yang merasa jengkel karena tidak pernah dikontak oleh
suaminya ketika di luar rumah. Sehingga ia merasa disepelekan atau
tidak dibutuhkan. Para istri sangat suka kepada para suami yang selalu
mengontak sekalipun hanya sekedar menanyakan apa kabarnya.
13. Tidak Rapi dan Tidak Harum
Para
istri sangat suka ketika suaminya selalu berpenampilan rapi. Nabi
adalah contoh suami yang selalu rapi dan harum. Karena itu para
istrinya selalu suka dan bangga dengan Nabi. Ingat bahwa Allah Maha
indah dan sangat menyukai keindahan. Maka kerapian bagian dari keimanan.
Ketika seorang suami rapi istri bangga karena orang-orang pasti akan
berkesan bahwa sang istri mengurusnya. Sebaliknya ketika sang suami
tidak rapi dan tidak harum, orang-orang akan berkesan bahwa ia tidak
diurus oleh istrinya. Karena itu bagi para istri kerapian dan kaharuman
adalah cermin pribadi istri. Sungguh sangat tersinggung dan tersiksa
seorang istri, ketika melihat suaminya sembarangan dalam penampilannya
dan menyebarkan bahu yang tidak enak. Allahu a’lam
dari berbagai sumber