Sabtu, 13 November 2010

3 Jamaah Haji Suspect H1N1, Satu dari Indonesia



Makkah - Tiga jamaah calon haji terindikasi terkena virus H1N1 (flu babi), salah satunya adalah jamaah dari Indonesia. Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Wan Alkadri mengimbau jamaah Indonesia tidak perlu khawatir. Ia berpesan agar jamaah menjaga kesehatan dengan cukup istirahat, makan dan minum serta menjaga kebersihan.

Alkadri mengungkapkan, jamaah yang terindikasi terkena H1N1 merupakan jamaah
yang berangkat dari embarkasi Surabaya pada 26 Oktober 2010. Dijelaskan, sekitar 200 ribu jamaah sudah memeriksakan diri selama di Tanah Suci. Dari pemeriksaan itu, sebanyak 30 persen jamaah datang disertai dengan batuk. Dari pemeriksaan ini ditemukan satu kasus pneumonia. Jamaah mengalami gangguan paru-paru dan demam. Kemudian diketahui, yang bersangkutan terkena H1N1.

"Jamaah itu berangkat dari embarkasi Surabaya tanggal 26 Oktober, diketahui
terkena H1N1 pada 9 November," kata Alkadri di Makkah, Sabtu (13/11/2010).

Masa inkubasi virus H1N1 hanya seminggu, sehingga dimungkinkan jamaah tersebut terinfeksi di Tanah Suci. Pasien itu telah dirawat di rumah sakit Arab Saudi. Menurut Alkadri, orang-orang yang pernah kontak langsung dengan jamaah yang terduga kena H1N1a juga telah diperiksa, untuk dideteksi ada tidaknya penularan.

Obat-obatan untuk H1N1 seperti tamiflu juga sudah disediakan. "H1N1 tidak sebahaya H5N1. Probabilitasnya lebih rendah, tidak perlu khawatir," ujar Alkadri.

Kasus H1N1 ini juga menimpa dua jamaah dari luar negeri, yaitu dari Inggris dan India.

Jamaah yang saat ini masih berada di Makkah akan bergeser ke Arafah untuk melakukan wukuf atau berdiam diri, Minggu (14/11/2010) besok. Dari Arafah, jamaah akan mabit atau bermalam di Muzdalifah dan dilanjutkan melontar jumroh di Mina. Jamaah akan berada di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina) selama 3 hari 4 malam.

Alkadri mengimbau jamaah menjaga kesehatan selama wukuf. Jamaah diharap tidak melakukan banyak aktivitas yang tidak perlu. Sementara untuk mencegah penularan penyakit selama di Armina, Alkadri, menyarankan agar jamaah mengenakan masker lembab. Memakai masker lembab akan membantu jamaah.

"Masker memiliki pori-pori dalam ukuran tertentu. Kalau lembab, partikel dari udara akan mengumpal di masker, sehingga mencegah bakteri dan kuman masuk," ujar Alkadri.

Menurut Alkadri ada 35 persen jamaah yang berisiko tinggi karena usia tua dan sakit bawaan, seperti hipertensi dan diabetes. Penyakit berat yang dialami jamaah Indonesia adalah penyakit infeksi, kelainan jantung, hipertensi ekstrem, asma serangan berulang-ulang, dan patah tulang. Yang umum dialami jamaah adalah demam, batuk, dan gangguan pernapasan.

Alkadri berpesan agar jamaah tidur cukup, jangan ditahan jika ingin buang air, makan sesuai waktu, dan menjaga kebersihan. Karena kelembaban udara bervariasi, jamaah disarankan setiap satu jam minum air satu gelas.

"Kelembaban udara yang rendah membuat tubuh kita mengalami penguapan lebih cepat, sehingga kita kurang cairan," ujar Alkadri.

Menurut Alkadri, tim kesehatan telah menyiapkan ambulans bagi 30 pasien dalam posisi berbaring untuk safari wukuf. Satu ambulans akan dikawal satu dokter dan satu paramedis. Sampai Sabtu kemarin, tercatat ada 104 jamaah yang kan disafariwukufkan. Selain 30 jamaah berbaring dalam safari wukuf, sisanya akan disafariwukufkan dalam posisi duduk.

(iy/anw)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar