Sebuah
penelitian dilakukan untuk membandingkan para astronot dan
rekan-rekan mereka di bumi. Hasilnya, wanita dinyatakan lebih cocok
hidup di luar angkasa ketimbang pria.
Para ilmuwan sebelumnya sudah mengetahui bahwa imbas dari
mikrogravitasi akan memperlemah tulang secara drastis, dan lewat
penelitian kini terbukti bahwa efek pelemahan tulang tersebut bisa
berlangsung hingga setahun bahkan lebih, setelah astronot kembali ke
Bumi.
Hasil tersebut juga menekankan bahwa cara untuk
meminimalisasi kerusakan tulang saat penerbangan ruang angkasa mutlak
ditemukan. Pasalnya, kata peneliti, pemulihan tulang setelah kembali ke
bumi cukup memakan waktu.
“Jika kita bisa ikut serta di ruang angkasa dan membuat para
astronot tidak kehilangan banyak kekuatan tulangnya, itu merupakan
hasil terbaik bagi mereka,” kata Shreyasee Amin, Associate Profesor di
Mayo Clinic, Minnesota, yang mengetuai penelitian tersebut.
Seperti dikutip dari Livescience, 10 November 2010, Amin dan
sejumlah rekannya mengamati 28 astronot Amerika Serikat. Sebanyak 24 di
antaranya pria dan 4 wanita. Usia saat mereka meninggalkan dunia ini
berkisar diantara 36 hingga 53 tahun dan mereka kembali setelah 95
hingga 215 hari.
Ditemukan, beberapa tulang tetap lemah meskipun sudah setahun
lebih mereka kembali ke bumi. Padahal para astronot sudah melakukan
program latihan dan rehabilitasi. Tulang pinggul merupakan tulang yang
paling terkena imbasnya. Sementara tulang pergelangan tangan bisa pulih
lebih cepat.
Tulang pinggul dan kaki harus kuat jika tinggal di Bumi
karena mereka menopang banyak beban setiap harinya. “Akan tetapi,
mikrogravitasi membebaskan mereka dari beban tersebut, dan hasilnya
tulang-tulang itu melemah,” kata peneliti.
Peneliti juga menemukan bahwa dalam jangka panjang, wanita
tampaknya tidak terlalu mengalami degradasi kekuatan tulang
dibandingkan pria. Akan tetapi, berhubung hanya empat wanita yang
menjadi sampel, tim peneliti belum dapat memastikan temuan ini.
“Ada beberapa hal yang perlu kita lakukan sebelum kami dapat
memutuskan bahwa kita seharusnya hanya mengirimkan wanita ke ruang
angkasa,” kata Amin.
Dari penelitian sebelumnya, kepadatan mineral tulang astronot
turun hingga 1,8 persen per bulan selama mereka tinggal di ruang
angkasa. Penurunan kepadatan tulang ini jauh melewati kecepatan
penurunan tulang para manula yang tinggal selama setahun di Bumi
source:http://www.bangkapos.com/2010/11/11/kenapa-wanita-lebih-cocok-ke-luar-angkasa/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar