Selama
ini, berbagai artifak-artifak misterius telah ditemukan di berbagai
belahan dunia dengan bentuk dan fungsi yang masih diperdebatkan. Salah
satunya adalah artifak yang diduga berbentuk mirip pesawat yang
ditemukan di Mesir, yaitu Saqqara Bird.
Meskipun
telah diteliti dan secara desain Saqqara bird tidak mampu untuk
terbang jauh, namun desainnya yang mengacu kepada desain pesawat
modern telah menimbulkan berbagai spekulasi mengenai asal usul artifak
ini.
Lalu,apakah
artifak serupa hanya ditemukan pada peradaban Mesir kuno? Ternyata
tidak, peradaban Prekolombia yang pernah eksis ribuan tahun yang lalu
ini juga memiliki artifak dengan bentuk serupa.
Entah apa yang terjadi pada masa lampau sehingga berbagai artifak misterius ditemukan dengan fungsi yang tidak jelas, dan salah satunya adalah artifak ini.
Sebuah
artifak berupa perhiasan emas ditemukan di sebuah tempat di wilayah
Amerika Tengah dan Selatan, sayang tidak ada keterangan pasti dimana
lokasinya. Artifak tersebut terbuat dari emas, dan diperkirakan telah
berumur lebih dari 1000 tahun, karena peneliti tidak dapat memastikan
kapan artifak tersebut dibuat.
Pada
tahun 1954, Pemerintah Kolombia mengirimkan koleksi artifak emasnya
kepada sejumlah museum di Amerika Serikat. Selama berada di Amerika,
seorang pengusaha berlian terkaya di wilayah itu ingin membuat
replikanya dan mencoba untuk mengungkap misteri yang tersembunyi dalam
setiap artifak tersebut.
Salah
satu artifak tersebut kemudian dikirimkan kepada seorang zoologist
bernama Ivan T. Anderson untuk diteliti. Ketika melihat desain benda
tersebut, Ivan teringat akan bentuk pesawat terbang, kemudian ia
meminta pendapat dari seorang ahli aerodinamis pesawat terbang asal
Aeronautical Institute of New York, Dr. Arthur Poyslee.
Dari
hasil investigasinya, memang benda tersebut memiliki kemiripan dengan
desain pesawat terbang modern, dan bentuk sayapnya tidak mirip dengan
hewan manapun di dunia, namun belum dapat dipastikan apakah artifak
tersebut menggambarkan desain pesawat terbang masa lampau, karena
masih membutuhkan penelitian yang lebih jauh lagi.
Artifak
yang berukuran kurang lebih 2 inchi tersebut diperkirakan berasal dari
peradaban Sinu, Chimu, atau Mochica, yaitu peradaban Inca kuno yang
eksis pada tahun 500 samapi 800 sebelum masehi.
Kembali
pada desain benda ini, menurut Dr. Arthur, jika artifak ini adalah
merepresentasikan hewan, maka penempatan bagian sayap dalam benda ini
salah karena pusat gravitasinya tidak akan sesuai sehingga tidak
memungkinkan untuk terbang.
Sebaliknya,
konfigurasi sayap depan dan belakangnya sangat ideal untuk mesin jet
berkecepatan tinggi seperti desain pesawat Concorde! meski hanya
berupa gambaran saja.
Apakah
peradaban masa lampau sudah memikirkan aspek aerodinamis segala,
sampai-sampai pesawat concorde pun menggunakan desain serupa?
Jika
kita perhatikan, memang sekilas artifak tersebut berbentuk mirip
dengan sejenis hewan, walaupun ekornya aneh. Para arkeolog menyebut
artifak ini sebagai zoomorphic objects, yaitu benda yang berbentuk
seperti hewan.
Tetapi,
jika memang bentuknya mirip hewan, lalu, hewan apakah itu? Jika
dilihat dari bentuk kepala, tubuh, serta bagian yang mirip dengan
sayap, mungkin benda ini bentuknya mirip dengan sejenis ikan terbang,
namun dengan bentuk ekor yang berbeda.
Bentuk
ekornya memang sangat mirip dengan bentuk ekor pesawat terbang
modern, coba bandingkan bentuk ekor benda ini dengan ekor pesawat
terbang. Walaupun kelihatannya memaksa, tetapi pada bagian ekornya,
juga terdapat tailplane yang biasanya terdapat pada pesawat modern.
Sementara
itu, para peneliti yang lain masih sibuk dengan cara kerja dan aspek
aerodinamis pada artifak ini. Mereka berpendapat jika benar artifak
ini adalah sebuah rancangan pesawat terbang, maka benda ini tidak akan
bisa terbang karena desainnya yang tidak memungkinkan.
Namun,
mereka menemukan sesuatu dalam artifak ini. Pada bagian kepala dan
tubuhnya, terdapat celah misterius yang belum diketahui fungsinya.
Beberapa peneliti berpendapat jika celah tersebut adalah mekanisme
dari banda ini agar bisa terbang, dan inilah mekanisme yang mereka
maksud.
Anggaplah jika para peneliti itu benar, dengan mekanisme seperti itu, apakah benda ini bisa terbang?
Enam artifak serupa juga dipajang di Chicago Field Museum of Natural History. Sedangkan, dua artifak lain disimpan di Smithsonian Museum of Natural History dan Museum of Primitive Art in New York City.
Enam artifak serupa juga dipajang di Chicago Field Museum of Natural History. Sedangkan, dua artifak lain disimpan di Smithsonian Museum of Natural History dan Museum of Primitive Art in New York City.
Artifak yang tersimpan dalam Museum Chicago dikatakan memiliki desain yang lebih detail dibandingkan dengan artifak yang lain.
Sementara
itu, Ivan sangat yakin jika artifak-artifak tersebut adalah bukti
nyata tentang kemajuan peradaban modern. Seperti yang ia katakan,
“The concrete evidence that the ancients knew of flight was forced upon us only a few years ago. Now we have to explain it. And when we do we will have to rearrange a great many of our concepts of ancient history.”
Terlihat
ia sangat yakin jika artifak tersebut adalah bukti bahwa desain
pesawat terbang modern telah ditemukan sejak ribuan tahun yang lalu.
Tetapi, tentu saja banyak yang meragukan statement Ivan itu. Mereka yang tidak setuju dengan pendapat Ivan, mengatakan jika mereka (Ivan cs.) terlalu cepat menyimpulkn bahwa artifak tersebut adalah desain pesawat terbang modern tanpa dilakukan penelitian lebih lanjut.
Tetapi, tentu saja banyak yang meragukan statement Ivan itu. Mereka yang tidak setuju dengan pendapat Ivan, mengatakan jika mereka (Ivan cs.) terlalu cepat menyimpulkn bahwa artifak tersebut adalah desain pesawat terbang modern tanpa dilakukan penelitian lebih lanjut.
Teori
tanpa pembuktian memang tidak lebih dari "omong kosong" belaka.
Berbeda dengan Saqqara Bird yang telah diteliti dan sampai dibuat
replikanya oleh ahli desain glider bernama Martin Greorie, Artifak Inca
yang tidak bernama ini belum juga dibuktikan kebenarannya jika memang
benda tersebut adalah sebuah pesawat terbang kuno.
Selain itu, tidak menutup kemungkinan jika artifak tersebut tidak lebih dari sebuah perhiasan masa lampau jika dilihat dari sisi artistiknya. Coba deh perhatikan dengan seksama, pasti kita akan melihat ukiran-ukiran pada bagian sayap, kepala,dan ekor benda ini.
Selain itu, tidak menutup kemungkinan jika artifak tersebut tidak lebih dari sebuah perhiasan masa lampau jika dilihat dari sisi artistiknya. Coba deh perhatikan dengan seksama, pasti kita akan melihat ukiran-ukiran pada bagian sayap, kepala,dan ekor benda ini.
sumber http://www.apakabardunia.com/post/arkeologi/golden-jets-bukti-teknologi-pesawat-terbang-peradaban-inca-kuno
Tidak ada komentar:
Posting Komentar