Seks
yang memuaskan adalah dambaan setiap pasangan. Tapi untuk mencapainya
tidak harus dengan cara serampangan atau tanpa menggunakan rasio. Seks
semestinya dilakukan dengan cara tidak menggebu meski kemungkinan
tingkat gejolak sudah mencapai titik puncak. Lalu bagaimana caranya
mencapai kepuasan seks dengan aman? Carilah pasangan seks yang sehat.
Dalam arti bila bercinta, dilakukan dengan hati atau perasaan, tidak
hanya nafsu semata. Dengan begitu seks akan berjalan aman, memuaskan
dan berakhir dengan kebahagian yang bisa semakin memperdekat ikatan di
antara pelakunya.
Untuk
mendapatkan kepuasan seks, juga perlu diperhatian kondisi dan bentuk
tubuh. Sebagai wanita yang menjadi subjek utama dalam bercinta baik
dari segi penampilan, bentuk tubuh dan lainnya, sebaiknya harus bisa
menjaga penampilan. Bagaimanapun juga seorang pria lebih menyukai
pasangannya yang serasi di mata mereka atau indah dipandang mata.
Menurut saintis di Inggris, kalau berat badan wanita sudah naik atau
melar, seks mereka akan buruk yang tentunya dapat mempengaruhi
kemesraaan di atas tempat tidur bersama pasangan.
Para
saintis menjelaskan bertambah berat badan bisa menjadi bencana bagi
kaum pira dan wanita saat mereka bercinta di atas tempat tidur. Dalam
riset baru, periset dari Eropa berkesimpulan wanita kegemukan atau
obesitas menghadapi kesulitan lebih dalam menemukan partner seks
ketimbang yang memiliki berat badan normal. Tapi tidak begitu dengan
pria. Meski obesitas kaum Adam tidak menghadapi kesulitan lebih untuk
mendapatkan partner seks.
Riset
menunjukkan wanita obesitas 30% kecil kemungkinan mendapatkan partner
seks ketimbang yang memiliki berat normal. Sebagai perbandingan, adanya
sedikit perbedaan di antara pria dan wanita obesitas. Pria kegemukan
tak mengalami masalah lebih dalam mencari partner seks.
Hasil
riset ini dipublikasikan secara online di jurnal medis MBJ. Riset
didanai sejumlah badan pemerintah Perancis. Masyarakat yang memiliki
BMI 18 hingga 24 dijelaskan periset memiliki berat yang sehat. Mereka
yang BMInya 25 atau lebih dianggap gemuk dan BMI 30 kegemukan atau
obesitas. Riset sebelumnya memiliki trend yang sama tapi periset
dikejutkan dengan perbedaan di antara gender ini tentang bagaimana berat
yang berlebihan bisa mempengaruhi kehidupan seks.
“Bisa
jadi wanita lebih toleran dengan suami atau pasangannya yang obesitas.
Tapi sebaliknya pria yang tidak bersikap seperti itu,” kata Profesor
Kaye Wellings yang pakar dalam urusan kesehatan reproduktif dan seks di
London School of Hygiene and Tropical Medicine. Ia salah seorang
penulis riset BMJ. Menurut periset, masalah yang dihadapi penderita
obesitas kemungkinan berkaitan dengan problema fisik juga isu lain
seperti tidak percaya diri dan tekanan sosial. Penderita obesitas
berisiko lebih tinggi kena diabetes, depresi dan stres yang bisa
mempengaruhi seks.
Periset
lebih lanjut mengatakan pria dan wanita obesitas bersama partner seks
mereka tidak berbeda dengan orang-orang yang beratnya normal asalkan
dalam hal berapa sering mereka berhubungan seks. Dijelaskan mereka
pula, wanita cenderung memiliki partner seks yang bentuk tubuhnya sama.
Hampir 70% wanita gemuk memiliki partner yang juga gemuk sedangkan
hanya 40% pria gemuk memiliki partner yang sama bentuk badannya.
sumber ruanghati.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar