Minggu, 27 Februari 2011

Sejarah Penemuan Pembalut Wanita

Pembalut wanita adalah sebuah perangkat yang digunakan oleh wanita di saat menstruasi,
ini berfungsi untuk menyerap darah dari vagina supaya tidak meleleh ke mana-mana.
Selain saat menstruasi, perangkat ini juga digunakan setelah pembedahan vagina,
setelah melahirkan, sesudah aborsi, maupun situasi lainnya yang membutuhkan pembalut ini
untuk menyerap setiap cairan yang berupa pendarahan pada vagina.
Butuh beberapa lama untuk produk baru itu dipergunakan secara luas oleh wanita.
Hal ini terutama disebabkan masalah harga. Pembalut wanita sekali pakai awalnya terbuat
dari wol, katun, atau sejenisnya, berbentuk persegi dan diberi lapisan penyerap. Lapisan
penyerapnya diperpanjang di depan dan belakang agar bisa dikaitkan pada sabuk khusus
yang dipakai di bawah pakaian dalam. Desain model begini merepotkan karena suka selip
ke depan atau belakang. Kemudian, desainer pembalut punya ide cerdas memberi perekat
pada bagian bawah pembalut untuk dilekatkan pada pakaian dalam.
Pada pertengahan 1980-an pembalut bersabuk lenyap dari pasaran digantikan
pembalut berperekat. Sejalan dengan perkembangan ergonomika, desain pembalut juga
ikut berkembang sejak tahun 1980-an sampai sekarang. Dulu, pembalut tebalnya bisa
ampai dua sentimeter dan karena bahan penyerapnya kurang efektif, suka bocor.
Untuk mengatasinya, berbagai variasi diterapkan, misalnya menambahkan sayap,
mengurangi ketebalan dengan memakai bahan tertentu dan sebagainya.

Desain pembalut yang tadinya cuma persegi dibuat menjadi lebih berlekuk-liku,
jenis pembalut pun jadi beragam. Jenis-jenis pembalut sekali pakai mencakup panty liner,
ultra thin, regular, maxi, night, dan maternity. Beberapa pembalut bahkan diberi
deodoran untuk menyamarkan bau darah dan ada beberapa jenis panty liner yang dirancang
agar dapat dipakai bersama G-string.

Meskipun pembalut sekali pakai telah banyak digunakan, pembalut dari kain
(tentu saja dengan desain yang lebih baik, bukan sekadar potongan-potongan kain yang disumpalkan)
kembali muncul sekitar tahun 1970-an dan cukup populer pada tahun 1980-an sampai 1990-an.
Wanita memilih memakai kain dengan alasan kenyamanan, kesehatan, dampak lingkungan,
dan lebih murah karena memungkinkan untuk dicuci.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar