SEJARAH PISAU
Pisau,
sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Sebagai alat tertua yang dimiliki
manusia, pisau telah mendampingi manusia sejak zaman
prasejarah hingga kini. Sepanjang sejarah peradaban manusia, pisau
telah digunakan dan banyak berguna. Mulai dari fungsi awal sebagai alat
pertahanan diri dari binatang buas pada masa pra sejarah, mengumpulkan
makanan, membuat tempat berlindung sampai saat sekarang dimana pisau
dapat dianggap sebagai barang seni yang bermutu dan mempunyai nilai
ekonomis yang tinggi.
Proses
pembuatan pisau berkembang seiring perkembangan peradaban manusia.
Bisa dikatakan pembuatan pisau menggambarkan tingkatperadaban manusia
saat sebuah bilah pisau itu dibuat. Me
lalui
sebuah pisau bisa diketahui teknologi tertingg
i
saat itu. Mulai dari bentuk awal pisauyang berubah dari waktu ke waktu,
evolusi bentuk, bahan dan teknologi pembuatan pisau mengikuti
perkembangan tren teknologi pada zamannya.
Pada
saat zaman batu pisau pertama dibuat dari batu Flint sejenis
batu yang mengkilap dan mempunyai sisi tajam. Dengan bentuk tidak
lebih dari serpihan batu. Batu ini dapat dengan mudah dibentuk dengan
ketajaman yang tinggi pada zamannya. Mata pisau dari batu ini yang
kemudian meningkatkan kemampuan manusia pada zaman batu untuk berburu,
mencari makanan dan membuat tempat berlindung. Perkembangan selanjutnya
pisau batu ini telah mengalami pengasahan, teknologi pengasahan awal
memungkinkan manusia untuk memperoleh pisau flint yang mempunyai
permukaan halus dengan ketajaman yang lebih tinggi. Sejak zaman itu
teknologi pengulitan hewan buruan berkembang lebih pesat. Pembuatan
benang sederhana dari serat pepohonan mengantarkan manusia ke peradaban
yang lebih tinggi.
Lebih lanjut dalam sejarah
akhirnya manusia mengenal teknologipengolahan tembaga, perunggu dan
akhirnya besi. Seluruh perjalanan peradaban manusia ini diabadikan
dalam teknologi pisau dan pembuatannya.
Manusia
mempunyai ikatan yang sangat khusus dengan alat-alat yang menyertai
peradabanya. Pisau dan alat-alat sejenisnya yang membantu manusia dalam
berburu, mengumpulkan makanan dan lain sebagainya, telah mendapat
sentuhan perasaan yang luar biasa dari para pembuatnya. Sentuhan jiwa
seni dari pembuat sebagai rasa penghormatan terhadap alat yang telah
mempermudah perjalanan peradaban telah menunjukkan bahwa pisau dapat
menceriterakan tingkat kebudayaan saat sebuah pisau dibuat. Sentuhan
keindahan yang ada pada sebuah pisau menggambarkan tingginya pengetahuan
yang telah dipelajari pada satu masa tertentu.
Setiap
pisau dapat juga menggambarkan kondisi alam tempat pisau tersebut
dibuat. Kondisi alam mengakibatkan kebutuhan yang berbeda dari setiap
bilah pisau sebagai contoh, Bolo yang panjang dan
ramping digunakan di dataran Filipina sangat cocok untuk
pekerjaan hutan di daerah tersebut, tetapi Machete dari
Amerika Selatan mempunyai bentuk yang lebih kokoh dan lebih cocok
digunakan di pedalaman Amazon yang lebih rapat dengan kayu hutan yang
lebih keras. Contoh lain adalah bentuk lengkung yang dimiliki oleh
pisau petarung Ghurka yang juga digunakan sebagai pisau berburu, pisau
tetak dan untuk menyembelih yak, sejenis banteng besar berbeda
dengan pisau
Bowie dari Amerika yang digunakan untuk bertarung tetapi tidak perlu
untuk menyembelih hewan buruan.
Pada
saat ini, pisau masih tetap menjadi alat yang sangat berguna. Bahkan
saat teknologi tinggi sudah merambah setiap aspek kehidupan, keberadaan
pisau masih tetap dibutuhkan. Beberapa pisau sudah berubah fungsi,
lebih kepada kebutuhan khusus untuk “sport” dibandingkan untuk
“survival” seperti pada masa lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar