Iran menggantung "istri
sementara" pemain sepak bola Nasional Iran pada hari Rabu setelah ia
dinyatakan bersalah membunuh saingan cintanya, pengacaranya mengatakan
kepada kantor berita resmi IRNA. Nasser Mohammad Khani, mantan striker
tim nasional Iran adalah suami dari terpidana mati ini.
Shahla Jahed digantung setelah putusan
itu dikukuhkan oleh pengadilan tertinggi dan kepala lembaga peradilan,
berita ini disampaikan pengacara Abdolsamad Khoramshahi.
Komisi
hak asasi Manusia "Amnesty International"
yang berpusat di London :
mengatakan eksekusi itu "sangat menyedihkan karena adanya keprihatinan
serius atas kewajaran proses persidangan, dan bukti-bukti yang
digunakan terhadap terdakwa".
Proses
peradilan dimulai pada bulan Desember 2002 ketika Shahla Jahed
ditangkap.Setelah berbulan-bulan menolak [di penjara], ia akhirnya
mengaku pembunuhan.Adegan pembunuhan itu dipentaskan kembali dan memutar
ulang dan [Shahla] mengambil peran sentral di depan kamera. Namun,
selama sidang, ia membantah pembunuhan itu dan menyatakan secara
eksplisit bahwa dia dipaksa untuk mengaku di bawah penyiksaan di kantor
polisi.
Proses
pelaksanaan Hukuman Mati dengan Cara di Gantung :
Saudara wanita yang dibunuh "melakukan tahap akhir dari pelaksanaan
hukuman atas terpidana "Shahla Jahed" dengan menendang jauh bangku di
mana terpidana hukuman mati ini berdiri dengan tali di lehernya",
mengutip laporan media Iran.
Mengapa
yang melakukan harus para pihak yang terlibat langsung dalam perkara
ini ?
Jahed,
yang memiliki apa yang disebut "sementara" pernikahan dengan Nasser
Mohammad Khani, mantan striker tim nasional Iran, dinyatakan bersalah
menikam sampai mati "tetap" istrinya delapan tahun lalu.
Dalam
iman Syiah yang adalah agama mayoritas di Iran, pria dan wanita dapat
menikah untuk jangka waktu tertentu yang disepakati.Setelah itu,
pernikahan itu batal demi hukum, meskipun dapat diperpanjang lagi.
Pria dapat memiliki
hingga empat istri permanen, dan setiap jumlah istri sementara. Wanita,
bagaimanapun, hanya dapat menikah dengan satu orang pada suatu waktu.
Khani
adalah seorang pemain sepak bola Iran terkemuka pada tahun 1980 dan
kemudian menjadi pelatih untuk klub sepak bola Teheran Persepolis.
Republik
Islam mengatakan hukuman mati adalah penting untuk menjaga hukum dan
ketertiban dan diterapkan hanya setelah proses peradilan lengkap.
Pembunuhan, perkosaan, perampokan bersenjata, perdagangan narkoba
dan perzinahan semua hukuman mati di Iran.
sumber
http://berita-kilat.blogspot.com/2010/12/mengerikan-cara-wanita-ini-dihukum-mati.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar