Kalau wajar membuat nikmat tapi kalau berlebih bisa repot dan
membuat nggak nyaman, itulah yang dirasakan seorang wanita asal
Inggris, Sarah Carmen, merasa bosan dengan kehidupan seksualnya. Itu
karena ia mengalami orgasme sebanyak 200 kali setiap hari. Deru kereta
di atas rel, suara pengering rambut, atau irama deru mesin fotokopi
bisa membuatnya orgasme.
Wanita berusia 26 tahun ini mengalami gangguan yang disebut Permanent Sexual Arousal Syndrome (PSAS). Ganguan
itu memicu peningkatan aliran darah ke organ seksual. “Kadang-kadang
saya melakukan hubungan seks berkali-kali untuk menenangkan diri, lalu
merasa bosan. Dan laki-laki yang tidur dengan saya tampaknya tak banyak
membuat usaha karena saya mencapai klimaks dengan begitu mudah,” kata
Carmen, seperti dikutip dari laman Top News.
Carmen curiga kondisi PSAS ini muncul karena konsumsi obat
anti depresan saat usia 19 tahun. Hanya dalam beberapa minggu setelah
mengonsumsi obat tersebut, Carmen mulai merasa seringkali mengalai
orgasmi dan sepertinya tiada henti.
“Ketika berhubungan selama beberpa jam dengan pacar saya, dia
kagum karena aku bisa berkali-kali orgasme. Kemudian orgasme terjadi
lagi setelah berhubungan seks, aku hanya memikirkannya kemudian
terangsang dan klimaks,” Carmen menambahkan.
Enam bulan bulan usai konsumsi obat itu, Carmen mengalami 150
kali orgasme setiap hari, bahkan bisa mencapai 200 kali. Carmen merasa
menderita dengan kondisi ini, karena orgasme bisa datang setiap saat,
tidak pada waktu dan tempat yang sesuai. “Banyak hal yang bisa membuatku
orgasme. Bahkan hanya karena suara pengering rambut. Aku adalah
terapis kecantikan yang selalu menggunakan alat mikri demabrasi yang
bergetar dan itu juga bisa membuatku orgasme. Aku terkadang tidak bisa
mengontrolnya,” kata Carmen.
Carmen harus ekstra konsentrasi untuk
menyelesaikan pekerjaannya. Biasanya ia akan berpura-pura mengalami
kram kaki, kemudian izin dengan kliennya untuk pergi sebentar, hingga
orgasmenya mereda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar